Rabu, 12 September 2018

Kesan Pertama dan Ujicoba Dual Kamera Kelas Menengah Xiaomi Redmi Note 5 untuk Railway Fotografi

Salam Railfans Indonesia kali ini saya akan membahas soal hape dengan dual kamera, mungkin anda semua sudah tidak asing lagi dengan hape yang satu ini bukan ? Ya Xiaomi Redmi Note 5, Xiaomi Redmi Note 5 merupakan Xiaomi Redmi Note Generasi ke 5 yang diluncurkan oleh Xiaomi pada Bulan Februari 2018 lalu, namun kali ini Xiaomi Redmi Note 5 mengusung Spesifikasi utama yaitu Dual Kamera dengan resolusi 12 MP, f/2.2, 1.25µm, PDAF + 5 MP, f/2.0, 1.12µm, depth sensor. Bahkan kamera yang ada di hape dapat dikatakan mampu menangkap gambar dengan baik di dalam kondisi cukup cahaya maupun minim cahaya. Nah apakah hp ini cocok untuk fotografi terutama fotografi Kereta Api ? Nah ini salah satu pilihan utama jika ingin menghasilkan foto dengan kualitas gambar bagus, hape ini sangat direkomendasikan untuk bagi para penghobi Railway Photography (Railfans). Penasarang dengan hasil Jepretan Xiaomi Redmi Note 5 ? Mari langsung saja dilihat.




Gambar 1 : CC 206 69 (CC 206 13 69)

Data Exif : ISO : 800 Aperture : F/1.9 Shutter Speed : 1/1397 Focus Length : 3,94 MM

           

Gambar 2 : K1 0 84 04 YK - Kereta Eksekutif 2 Malioboro Ekspres Pagi 94

Data Exif : ISO : 800 Aperture : F/1.9 Shutter Speed 1/13497 Focal Length : 3,94 MM



Gambar 3 : CC 201 54 (CC 201 83 16) Langsir Rangkaian KA 51 Taksaka Pagi

Data Exif : ISO : 400 Aperture : F/1.9 Shutter Speed :1/2863 Focal Length : 3,94 MM



Gambar 4 : CC 201 78R (CC 201 89 06) L 7029 (Lokomotif Dinas Mataram Premium)

Data Exif : ISO : 400 Aperture : F/1.9 Shutter Speed : 1/5249 Focal Length : 3,94 MM



Gambar 5 : CC 203 28 (CC 203 98 16) L 151 (Lokomotif Dinas Bogowonto)

Data Exif : ISO : 250 Aperture : F/1.9 Shutter Speed : 1/3258 Focal Length : 3,94 MM


Kesimpulan dan Alasan mengapa Xiaomi Redmi Note 5 cocok untuk Fotografi terutama Railway Photography menurut saya :

1. Kamera sudah menggunakan Sensor Samsung dan Teknologi AI (Artificial Intelegence])
2. Menggunakan Kamera Ganda (Double Kamera)
3. Hasil yang diambil pun juga tidak terlalu Over Exposure (Terlalu Terang)
4. Detail Warna yang ditangkap sangat kuat dan cerah
5. Mampu menangkap foto dengan efek bayangan yang dramatis karena mampu menangkap bayangan dengan tajam dan detil.

Mungkin sekian saja Review Tentang Hasil Kamera Xiaomi Redmi Note 5, apabila ada kekurangan dan kesalahan saya minta maaf sebesar-besarnya, Terima Kasih Salam Semboyan Satoe.


Rabu, 07 Februari 2018

Konsep Pembelajaran Berbasis WEB 

Pembelajaran berbasis web merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media situs (website) yang bisa diakses melalui jaringan internet. Pembelajaran berbasis web atau yang dikenal juga dengan "web based learning" merupakan salah satu jenis penerapan dari pembelajaran elektronik (e-learning). Himpunan Masyarakat Amerika untuk Kegiatan Pelatihan dan Pengembangan (The American Society for training and Development/ ASTD) (2009), mengemukakan definisi e-learning sebagai berikut : "E-learning is a broad set of applications and processes which include web-based-learning, computer-based-learning, virtual and digital classrooms. Much of this delivered via the internet, intranets, audio and videotape, satellite broadcast, interactive TV, and CD-ROM. The definition of e-learning varies depending on the organization and how it is used but basically it is involves electronic means communication, education, and training". Definisi tersebut menyatakan bahwa e-learning merupakan proses dan kegiatan penerapan pembelajaran berbasis web (web-based learning), pembelajaran berbasis komputer (computer based learning), kelas virtual (virtual classrooms), dan atau kelas digital (digital classrooms). Materi-materi dalam kegiatan pembelajaran elektronik tersebut kebanyakan dihantarkan melalui media internet, intranet, tape video atau audio, penyiaran melalui satelit, televisi interaktif serta CD-Rom. Definisi ini juga menyatakan bahwa definisi dari e-learning itu bisa bervariasi tergantug dari penyelanggara kegiatan e-learning tersebut dan bagaimana cara penggunaannya, termasuk juga apa tujuan penggunaannya. Definisi ini juga menyiratkan simpulan yang menyatakan bahwa e-leraning pada dasarnya adalah pengaplikasian kegiatan komunikasi pendidikan dan pelatihan secara elektronik. E-leraning tidak sama dengan pemebelajaran konvensional. E-learning memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut : Interactivity (Interaktivitas); tersedianya jalur komunikasi yang lebih banyak, baik secara langsung (synchronous), seperti chatting atau messenger atau tidak langsung (asynchronous), seperti forum, mailing list atau buku tamu. Independency (Kemandirian); flesibilitas dalam aspek penyediaan waktu, tempat, pengajar dan bahan ajar. Hal ini menyebabkan pembelajaran lebih terpusat kepada siswa (student-centered learning). Accessibility (aksesibilitas); sumber-sumber belajar jadi lebih mudah diakses melalui pendistribusian di jaringan internet dengan akses yang lebih luas daripada pendistribusian sumber belajar pada pembelajaran konvensional. Enrichment (Pengayaan); kegiatan pembelajaran, presentasi materi kuliah dan materi pelatihan sebagai pengayaan, memungkinkan penggunaan perangkat teknologi informan seperti video streaming, simulasi dan animasi. Keempat karakteristik di atas merupakan hal yang membedakan e-learning dari kegiatan pembelajaran secara konvensional. Dalam e-learning, daya tangkap siswa terhadap materi pembelajaran tidak lagi tergantung pada instruktur/ guru, karena siswa mengkonstruk sendiri ilmu pengetahuannya melalui bahan-bahan ajar yang disampaikan melalui interfaces situs web. Dalam e-learning pula, sumber ilmu pengetahuan tersebar dimana-mana serta dapat diakses dengan mudah oleh setiap orang. Hal ini dikarenakan sifat media internet yang mengglobal dan bisa diakses oleh siapapun yang terkoneksi didalamnya. Terakhir, dalam e-learning pengajar/lembaga pendidikan berfungsi sebagai salah satu sumber ilmu pengetahuan. E-learning adalah segala aktivitas belajar yang menggunakan bantuan teknologi elektronik. E-learning juga dapat diaplikasikan dalam pendidikan konvensional dan pendidikan jarak jauh. Web-based learning, merupakan salah satu bentuk e-learning yang materi maupun cara penyampaiannya (delivery method) melalui internet (web). Berikut adalah beberapa definisi pembelajaran berbasis web: Any learning experience or enviroment that relies upon the internet/ world wide web as the primary delivery mode of communication and presentation (http://www.usd.edu). Menyatakan bahwa setiap pengalaman atau lingkungan belajar yang bertumpu kepada internet/ worl wide web sebagai saran penyampaian komunikasi dan presentasi. E-learning specifically over the internet as opposed to other networks (http://www.onlinedegreezone.com). Bahwa e-learning melalui internet dibandingkan jaringan lainnya. Berdasarkan definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis web adalah sebuah pengalaman belajar dengan memanfaatkan jaringan internet untuk berkomunikasi dan menyampaikan informasi pembelajarna. Web dapat menciptakan sebuah lingkungan belajar maya (Virtual Learning Environment). Lingkungan belajar yang disediakan oleh web dilengkapi dengan beberapa fasilitas yang dapat kita kombinasikan penggunaannya untuk mendukung proses pembelajaran, antara lain forum diskusi, chat, penilaian online,  dan sistem administrasi. Lingkungan belajar maya yang disediakan oleh web berfungsi sebagaimana lingkungan belajar konvensional yang dapat menyampaikan informasi kepada pembelajar.  Salah satu nilai penting dari penggunaan web sebagai media web dilengkapi demgam hyperlink yang memungkinkan untuk mengakses informasi secara acak (non linear) yang berdampak pada kecepatan kita untuk memperoleh informasi yang ada di dalam web. Kelebihan Pembelajaran Berbasis WEB Memungkinkan setiap orang dimanapun, kapanpun, untuk mempelajari apapun. Pebelajar dapat belajar sesuai dengan karaktristik dan langkahnya dirinya sendiri karen apembelajaran berbasis web membuat pembela-jaran menjadi bersifat individual. Kemampuan untuk membuat tautan (link), sehingga pebelajar dapat mengakses informasi dari berbagai sumber, baik di dalam maupun luar lingkungan belajar. Sangat potensial sebagai sumber belajar bagi pebelajar yang tidak memiliki cukup waktu untuk belajar. Dapat mendorong pebelajar lebih aktif dan mandiri di dalam belajar. Menyediakan sumber belajar tambahan yang dapat digunakan untuk memperkaya materi pemeblajaran.  Menyediakan mesin pencari yang dapat digunakan untuk mencari informasi yang mereka butuhkan. Isi materi pelajaran dapat di-update dengan mudah. Kekurangan Pembelajaran Berbasis WEB Keberhasilan pembelajaran berbasis web tergantung paa kemandirian dan motivasi pembelajar. Akses untuk mengikuti pembelajaran dengan menggunakan web seringkali menjadi masalah bagi pembelajar.  Pembelajar dapat cepat merasa bosan dan jenuh jika mereka tidak dapat mengakses informasi, dikarenakan tidak terdapat peralatan yang memadai dan bandwidth yang cukup.  Dibutuhkannya panduan bagi pembelajar untuk mencari informasi yang elevan, karena informasi yang terdapat di dalam web sangat beragam. Dengan menggunakan pembelajaran berbasis web, pembelajar terkadang merasa terisolasi, terutama jika terdapat keterbatasan dalam fasilitas komunikasi.